
Job seeker dalam sebuah walk in interview. (Foto: dok. Okezone)
JAKARTA - Banyak sarjana tidak
terlalu antusias menyambut Hari Sarjana Nasional yang jatuh pada 29
September. Pasalnya, beberapa sarjana justru merasa belum mendapatkan
apresiasi sebagaimana tujuan dari penentuan hari tersebut.
Seperti diungkapkan salah satu lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Habib. Menurutnya, saat ini sarjana di Indonesia belum dihargai di dunia kerja.
"Rentang gaji lulusan sarjana masih rendah. Padahal biaya sekolahnya mahal, malah kadang ada yang di bawah UMR," ujarnya kepada Okezone baru-baru ini.
Habib mengutarakan, sebelumnya dia sudah melakukan beberapa riset untuk mencari tahu rata-rata gaji setingkat sarjana di luar negeri. Hasilnya, kata dia, perbandingannya cukup jauh dengan sarjana di Tanah Air.
Cowok yang saat kuliah aktif berorganisasi itu menambahkan, saat ini terdapat beberapa program, seperti Management Trainee (MT) yang memberikan gaji lebih besar bagi para sarjana, khususnya fresh graduate.
"Dengan program kayak gitu mereka juga dapat pelatihan. Tapi, enggak semua sarjana bisa jadi MT dan perusahaan yang punya program itu juga masih kurang," imbuhnya.
Meski demikian, Habib berharap agar peringatan Hari Sarjana Nasional tidak hanya sebagai refleksi tahunan, melainkan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan para sarjana di Indonesia.
"Biar sarjana Indonesia berkualitas dan mengabdi kepada bangsa ini, enggak buat bangsa lain. Sayang kalau anak-anak muda yang pinter malah kerja buat negara lain," tukasnya.
Seperti diungkapkan salah satu lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Habib. Menurutnya, saat ini sarjana di Indonesia belum dihargai di dunia kerja.
"Rentang gaji lulusan sarjana masih rendah. Padahal biaya sekolahnya mahal, malah kadang ada yang di bawah UMR," ujarnya kepada Okezone baru-baru ini.
Habib mengutarakan, sebelumnya dia sudah melakukan beberapa riset untuk mencari tahu rata-rata gaji setingkat sarjana di luar negeri. Hasilnya, kata dia, perbandingannya cukup jauh dengan sarjana di Tanah Air.
Cowok yang saat kuliah aktif berorganisasi itu menambahkan, saat ini terdapat beberapa program, seperti Management Trainee (MT) yang memberikan gaji lebih besar bagi para sarjana, khususnya fresh graduate.
"Dengan program kayak gitu mereka juga dapat pelatihan. Tapi, enggak semua sarjana bisa jadi MT dan perusahaan yang punya program itu juga masih kurang," imbuhnya.
Meski demikian, Habib berharap agar peringatan Hari Sarjana Nasional tidak hanya sebagai refleksi tahunan, melainkan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan para sarjana di Indonesia.
"Biar sarjana Indonesia berkualitas dan mengabdi kepada bangsa ini, enggak buat bangsa lain. Sayang kalau anak-anak muda yang pinter malah kerja buat negara lain," tukasnya.
source: okezone.com
No comments:
Post a Comment